Thursday 26 May 2016

Journal - Kunjungan ke pasar

Kemarin saya bertemu dengan Azi dan Zia untuk “Kunjungan ke pasar”. Kita bertemu di toko Bakulan, toko yang menjual makanan Indonesia. Toko ini sangat populer dengan mahasiswa Indonesia. Kopi Indonesian dan coklat Beng-Beng saya beli.
       Waktu kita tiba di pasar, menjadi jelas kepada saya Azi dan Zia sudah berani dengan Central Market. Mereka membeli sayur-sayuran dengan cepat, lalu daging dibeli dari Butcher Halal. Biasanya saya berkeliling pasar selama beberapa waktu sebelum saya membeli apa saja! Saya bertanya Zia, kalau Central Market mengingatkan dia pada Indonesia?

“Central Market mengingatkan saya pada rumah karena suasananya yang mirip pasar tradisional di Indonesia. Bedanya, Central Market lebih rapi dan bersih.”

Saya sangat setuju dengan Zia. Di pasar di mana saja, ada suasana yang unik dan saya merasa enak di tempat itu. Central Market adalah tempat untuk semua orang, dengan asal dan agama yang beragam


Yesterday I went with Azi and Zia for a trip to the markets. First we met at Bakulan, an Indonesia shop which is a favourite amongst the Indonesia students. I couldn't resist some of my Indonesian favourites, like coffee and a Beng-Beng chocolate bar.
      When we arrived at the market it became clear to me that both Azi and Zia were already well accustomed with the Central Market. They quickly stocked up on their vegetables and meats as I tried to keep up. I tend to walk around for some time before I buy anything at the market!The markets always take me back to my travels in Indonesia, so I asked Zia if it did the same for her…

“The Central Market reminds me of home as it resembles traditional markets in Indonesia, only it is cleaner and tidier.”

While every market has its unique attributes, they all share a common trait which makes them feel familiar. And The Central Market is no exception, it is a place where people from all cultural backgrounds and religions cross paths. 

No comments:

Post a Comment